Balap
Lihat Profil | Kirim Pesan
Kimi Raikko
Mercedes-Benz SLS AMG, Mobil Safety Car F1 Tercanggih
OPINI | 22 November 2010 | 11:40
Bernd Maylander dan Mobil Mercedes-Benz SLS AMG Safety Car F1, sumber gambar: http://www.carshowp.com
Keberadaan Safety Car di balapan F1 pertama kali dilakukan di GP Kanada di tahun 1973. Namun, ketika Safety Car tersebut masuk balapan menjadi kacau, hal ini karena belum adanya peraturan yang memandu pebalap dalam kondisi di bawah safety car tersebut. Akibatnya setelah balapan di Kanada ini Safety Car tidak lagi digunakan. Barulah pada tahun 1993, Safety Car kembali diperkenalkan, di mana safety car tersebut berkontribusi pada balapan di Brazil dan Inggris.
Di tahun 1996 Mercedes Benz memperkenalkan mobil Safety Car yang lebih canggih dan melaju dengan kencang. Dan sampai sekarang FIA sebagai otoritas paling tinggi di F1 tetap memakai pabrikan Jerman ini sebagai mobil safety car. Pada musim 2010 ini pabrikan Jerman tersebut memperkenalkan mobil Safety Car yang paling canggih dari yang pernah ada. Safety car itu tak lain adalah si sayap terbang Mercedes-Benz SLS AMG 6.300 cc atau yang dikenal dengan sebutan Si Sayap Terbang karena pintunya kalau dibuka akan membentuk sepasang sayap.
Si Sayap Terbang dilihat dari sisi depan, sumber: http://www.carshowp.com
Menurut sebuah situs, Mercedes-Benz AMG F1 Safety SLS ini juga memiliki AMG SPEEDSHIFT DCT 7- sports transmission dengan teknologi double-clutch memiliki empat mode dan memungkinkan perubahan gigi cepat dengan hampir tidak ada gangguan. Dalam mode manual perubahan gigi bisa dilakukan dalam 100 milidetik. Wah cepatnya!
Si Sayap Terbang dilihat dari belakang, sumber: http://www.carshowp.com
Kehandalan dan pengalaman serta harus lulus test yang dilakukan oleh FIA merupakan syarat mutlak menjadi pengemudi Safety Car. Anda bisa mebayangkan seperti yang terjadi di balapan F1 di Jepang tahun ini di mana star harus dipandu oleh Safety Car. Dengan kondisi trek yang banyak air hujan dan jarak pandang yang sangat pendek, tentu sebuah mobil yang berada di depan mobil canggih, mobil balap F1, harus lebih kencang dari mobil F1 itu sendiri dan tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun. Misalnya bila safety car berhenti tiba-tiba di atas trek atau keluar lintasan tentu mobil-mobil F1 yang berada di belakangnya akan terkena dampak tabrakan beruntun atau keluar trek.
Tak percuma mobil seharga 2,4 milyar ini dijadikan mobil Safety Car karena memang sangat canggih dan memenuhi ekspektasi terhadap sebuah teknologi dalam bidang automotif.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar